Kamis, 29 Agustus 2019

Review Buku “Cerita Kuliner Nusantara”

oleh Efendi Tri Prasetyo,S.Pd. Guru SMP Negeri 2 Jatinegara Kabupaten Tegal

Judul Buku    : Cerita Kuliner Nusantara
Penulis          : Laskar Bahasa V
Penyunting   : Djamari
Penata Letak : Anjar Gumilar
Ilustrator       : Anjar Gumilar
Penerbit        : Badan Pengembangan dan   
                       Pembinaan Bahasa
Tebal Buku    : 76 halaman
Tahun Terbit : 2018
Jenis Buku     : Cerita Rakyat Indonesia
                        ISBN              : 978-602-437-406-8

Tahukah anda ada berapa jumlah aneka kuliner di Nusantara ini? Hehehe saya sendiri juga tidak tahu jumlah pastinya, hanya beberapa saja yang diantaranya menjadi ikon kuliner tradisional. Jika ingin tahu sebagian kecil dari khazanah kuliner tradisional Indonesia, maka Kalian bisa membaca Cerita Kuliner Nusantara Bukan karena saya salah seorang guru bahasa Indonesia, tetapi saya ingin agar pembaca juga mengenal jenis-jenis kuliner di Nusantara yangada di buku ini sehingga saya mereferensikan buku ini. Buku ini menarik karena penulisnya mengupas kuliner yang tidak umum dalam bentuk cerita . Buku ini meski terdiri dari 7 penulis, kulinernya masih terpusat di daerah tertentu, seperti Lampung, Cirebon,Brebes,Klaten,Nusa Tenggara Timur,Papua Barat,Jakarta. Buku ini modelnya gado-gado. Ada yang serius dan berupa opini yang dikombinasikan dengan pengalaman pribadi seperti yang berjudul Gudangan Lethok, Menu Sarapan yang Dirindukan atau Merindukan Es Selendang Mayang tetapi ada pula yang berdasarkan laporan Laporan Empal Gentong Si Uyen. Gaya menulis lainnya dalam buku ini adalah semi fiksi dan juga gaya bertutur tentang pengalaman pribadi. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada tujuh penulis yang bercerita tentang aneka masakan yang jarang diulas dan memang belum pernah saya cicipi. Alhasil ketika membacanya, saya mencoba menebak-nebak bagaimana rasanya. Favorit saya adalah cerita tentang Yolan dan Telur Asin , cerita kuliner unik dari Brebes.Penjualan Telur Asin ini yang bisa kita jumpai sepanjang Jalan di brebes, telur asin ini pula yang bisa untuk makanan ringan atau untuk lauk pauk . Cerita Kuliner makanan tradisional ini menarik. Sayangnya bukunya terlalu tipis hanya 75 halaman. Dalam kurun waktu kurang setengah jam saya sudah melahapnya dengan habis. Desain covernya juga apik dan berkesan elegan, membuat saya ikut bangga menjadi guru bahasa Indonesia. Dan tentang harga buku ini? Woow buku ini tidak diperdagangkan lho, jadi hanya untuk bacaan anak-anak SD saja, sehingga masyarakat tidak dapat membacanya begitu saja. Tapi saya patut berterima kasih dengan penerbit Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Oleh karena buku ini menjadi wawasan tersendiri mengenal aneka kuliner di Nusantara.Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar